Sekretaris Dinkes Gumas Evelnie, Ketua Panitia Rina Yuliana, dan lainnya berfoto bersama usai kegiatan pertemuan pengelola obat dalam rangka dukungan manajemen e-logistik obat dan BMHP tingkat Kabupaten Gumas tahun 2020, Rabu (2/12/2020) (Foto: Dinkes Gumas)

Kuala Kurun (HamauhFM),- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar kegiatan pertemuan pengelola obat dalam rangka dukungan manajemen e-logistik obat dan BMHP tingkat Kabupaten Gumas tahun 2020 di Kuala Kurun yang berlangsung sejak 1 sampai dengan 3 Desember 2020.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Maria Efianti melalui Sekretaris Evelnie mengatakan. Pengelolaan obat di Puskesmas merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kefarmasian. Sistem pengelolaan obat terdiri atas seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan obat. Sehingga, pengelolaan obat yang baik harus memiliki suatu sistem yang menjamin ketersediaan obat di unit-unit pelayanan kesehatan.

“Ketersediaan obat dalam jumlah dan jenis yang tepat bukan hanya meningkatkan akses terhadap obat tetapi juga akan mempengaruhi persepsi masyarakat tentang mutu pelayanan kesehatan yang diterima,” katanya dalam sambutannya ketika membuka kegiatan.

Menurutnya, tenaga kefarmasian sebagai salah satu tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam memberikan pelayanan kefarmasian disarana pelayanan kesehatan. Sehingga, ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang cukup dan bermutu sangat ditentukan oleh kemampuan tenaga kefarmasian pengelola obat.

“Perencanaan kebutuhan obat yang baik dilakukan dengan menggunakan metodelogi dan analisa kebutuhan yang sesuai serta menggunakan data-data dukung agar validitas hasil perencanaan dapat mendekati ketepatan kebutuhan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan pertemuan dukungan manajemen E-Logistik obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), tingkat kabupaten Gumas Tahun 2020 dipandang perlu dilaksanakan.

“Karena, untuk meningkatkan pengetahuan dalam perencanaan kebutuhan obat Puskesmas atau jaringannya, dan masih terdapat ketidaksesuaian dalam cara pengisian format RKO,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan, Rina Yuliana mengatakan. Peserta Pertemuan tersebut, sebanyak 17 orang peserta mewakili dari 17 Puskesmas yang ada di Kabupaten Gumas, terdiri dari: Asisten Apoteker 15 orang, Apoteker  1 orang, dan Tenaga lainnya (perawat) 1 orang dengan menghadirkan narasumber dari Dinkes Provinsi Kalteng, dan Dinkes Gumas.

Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan, yakni untuk meningkatkan SDM Pengelola Obat dalam pelaksanaan pengelolaan obat khususnya dalam hal perencanaan obat di seluruh Puskesmas di Kabupaten Gumas. “Dan untuk tercapainya ketersediaan obat sesuai standar di seluruh Puskesmas di kabupaten Gumas, sehingga persediaan dapat digunakan untuk melakukan pengobatan di unit pelayanan kesehatan,” katanya.

Reporter: Jemmy Kamis